Senin, 21 Mei 2012

Kau, Mimpi Burukku

Aku mimpi buruk. Aku mimpi tentangmu. Sesuatu yang sangat sering terjadi belakangan ini. Namun adegan yang terjadi malam tadi adalah yang paling tak kusukai.

Kamu ada. Tapi kamu tak mengacuhkanku. Sikapmu dingin, sangat dingin. Segala bujuk dan laku yang kulakukan pun tak mencairkan kebekuan hatimu.

Dalam diammu kamu tak mengijinkanku tahu apa salahku. Pun saat kita berpapasan, kamu tak mengindahkanku.

Yang paling menyakitkan, saat mereka, sahabat dan kekasihmu tiba, sikapmu sangat berbeda. Kamu menyambutnya dengan hangat. Penuh sukacita. Kamu tertawa. Dan aku menangis.

Tangis karena amarah. Tangis karena sedih. Tangis karena kehilangan. Tapi kamu tetap tak bergeming. Membuatku kebingungan.

Hatiku meradang. Hingga seorang teman datang dan bertanya. Ia heran melihat kita. Mengingat kita dulu pernah sangat akrab.

Tapi dunia virtual memang tak selalu sama dengan dunia nyata. Teryata beberapa kali pertemuan kita juga tak berguna merekatkan jiwa dan menumbuhkan kecintaan.

Tangis dan amarah membuatku terjaga. Kulihat jam, pukul 05.00.

Jarang sekali aku terbangun pagi begini. Di luar belum terdengar suara lain selain kicauan burung. Lalu aku merenung. Ahh, rupanya aku terlalu takut kehilanganmu.

Takut yang membayang hingga merasuk ke mimpi-mimpi. Sikap dinginmu belakangan ini padaku membuatku bertanya-tanya, peran apa yang sedang kamu mainkan.

Lakonmu yang tak acuh padaku membuat batinku bertanya. Namun kita berdua tahu, kita sama-sama terlalu sungkan membuka diri. Terlalu enggan menunjukkan emosi. Kata orang, kita sama-sama terlalu angkuh untuk memulai. Benarkah?

Kumohon, kembalilah jadi seperti dulu. Saat kita batin kita benar-benar dekat walau badan terpaut jauh. Aku rindukan sikapmu itu. Kala kita sama-sama tak sungkan mengucap rindu tanpa ada rasa gengsi. Dan aku selalu tak sabar bersua denganmu. Selalu berdebar setiap mengingatmu.

Aku rindu kala mimpi tentangmu selalu jadi mimpi termanis. Bukan mimpi buruk seperti ini.


Djakarta, Selasa 22 Mei pagi - Kepada seorang teman.

Saat Gairah Memudar

Ia heran. Semua yang dikerjakannya terasa salah. Seakan masalah jadi bayang yang paling lekat lebih dari bayangannya sendiri. Ia pun mencatat hari ini dalam sejarahnya. Bahwa alam telah mermufakat menertawakannya.

Gairah menguap dari hidupnya. Ia lupa sejak kapan. Seingatnya dulu ia selalu bersuka tak peduli seberat apa harinya. Ia selalu menganggap dirinya sedang bermain teka-teki. Menebak misteri yang ada dalam pandoranya.

Pun suka atau duka ia anggap sebagai pelanginya. Semangat ia menyambut matahari sampai ia pulang setelah bulan merajai langit. Tak pernah ia mengeluh. Awalnya.

Namun lama kelamaan, ia tahu segala sendinya mulai berontak. Merasakan jenuh yang memuncak. Semangat berganti keengganan. Enggan beranjak menapaki hari. Enggan menyambut misteri.

Pikiran hati dan perasaannya tak lagi seirama. Dia muak. Dia ingin muntah. Perutnya bergejolak walau isinya tak kunjung tumpah ruah. Aneh.

Ia heran.Semua yang dikerjakannya terasa salah. Seakan masalah jadi bayang yang paling lekat lebih dari bayangannya sendiri. Ia pun mencatat hari ini dalam sejarahnya. Bahwa alam telah mermufakat menertawakannya.


Djakarta - Hari bersejarah peringatan 14 tahun Reformasi.

Minggu, 20 Mei 2012

Tentang si gadis.

wajah gadis itu tak bersinar, sorot matanya redup, Ada apakah gerangan? Apakah ia telah kehilangan pelita hatinya? Kemana alam melarikan sinar hidupnya?

Sebenarnya masa depan itu ada..

Dan dia paham, ia bisa mengubah nasibnya..

Dia juga tahu pasti, keputusannya hari ini akan mengubah nasibnya.

Tapi dia seperti kehilangan hidup, mungkin juga sudah lupa ia cara tertawa..

Tak pernah lagi ia melakukan hal-hal yang ia sukai, yang ia senangi..

Karenanya, tak ada semangat sama sekali dari wajahnya..

Gadis itu tahu, ia harus berubah dan mengubah hidupnya..

Hanya saja, ia belum yakin dengan pilihannya. Memilih memang bukan perkara mudah baginya. Ia selalu takut salah memilih. Banyak sekali pertimbangan sang gadis. Terutama sekali karena ia terlalu memikirkan apa yang dipikirkan orang tentangnya.

Ahh, kubiarkan saja ia merenung sampai puas. Menimbang baik buruk yang sebenar dengan masak. Mungkin ia memang butuh waktu adanya. Agar kelak ia tak menyesal.

Aku diam melihatnya membisu.

Walau ia bisu, pikirannya mengembara, seperti yang ia selalu inginkan. Mengembara.

Djakarta - a day before "it"

Rabu, 16 Mei 2012

Memetik Ilmu dari Kisah Charice Pempengco dan David Foster

Perjalanan hidup itu tak terduga. Satu kalimat yang kupelajari dengan melihat rekam jejak perjalanan hidup seorang penyanyi setelah menonton hampir semua video tentang dia yang ada di youtube. :)


Namanya Charice. Ternyata aku sudah beberapa kali mendengar suaranya dalam rekaman mp3 yang ada di hpku, kala dia menyanyikan lagu I Have Nothing bersama David Foster. Sudah sering sekali lagu itu kuputar, tanpa aku pernah mengenal bagaimana aslinya rupa seorang Cherice. Yang kutau suaranya bagus dan dalam bayanganku ia sudah tua. ;)


Hari ini, tanpa sengaja aku “bertemu” dengan dia saat berselancar mencari video lagu-lagu lama Celine Dion. Tak lama aku malah hanyut dalam pesona seorang Charice.

Wajah Asia-nya menarik perhatianku. Dia benar-benar unpredictable. Begitu dia membuka mulut saat bersanding dengan Celine Dion dalam lagu Because You Loved Me, dia sangat memesona. Suaranya benar-benar powerful, dan nadanya tak ada yang melenceng. Tepat.


Lalu berlanjut, satu per satu videonya ku buka. Charice Pempengco, dia menyandera hatiku. Dan liku hidupnyalah yang sangat ingin kututurkan kembali di sini. Saat usianya tiga tahun, ia melihat bapaknya menodongkan senjata ke arah ibunya. Awal kisah yang membuatnya terpaksa meninggalkan sang ayah dan mulai melanglang buana bersama ibunya. Lalu, demi mencari nafkah, ia pun mulai manggung dari satu lomba ke lomba lain.


“Saya sudah mengikuti hampir 90-100 lomba,” kata dia. Kemudian, jalan hidup mempertemukannya dengan Oprah saat sang bintang talkshow itu sedang mengadakan ajang cari bakat. Kala itu, usianya sudah 16 tahun. Karirnya pun mulai bersinar.


Charice “dilamar” oleh David Foster sang hitmaker yang banyak melambungkan nama artis papan atas dunia. Lagu-lagu milik Celine Dion dan Whitney Houston yang mungkin sudah ratusan kali dinyanyikan Charice pun kembali ia bawakan, namun langsung dibawah arahan sang pencetak hit, David.


Charice pun bertemu dengan artis yang jadi role modelnya, Celine Dion, tokoh yang telah ia gambar di dalam dreambook-nya sejak ia masih sangat belia. Tak hanya bertemu, Celine bahkan mengajaknya bernyanyi di Madison Square di depan ratusan ribu orang. Performanya sungguh tak kalah saat bersanding dengan sang bintang.


Kemudian, bersama David ia berkeliling dunia dalam panggung-panggung pertunjukan. Aksi panggungnya semakin lama semakin matang. Penampilannya pun mulai banyak berubah, ia menjadi bintang sungguhan. Suaranya yang bening namun berpower dan improvisasinya enak di telinga.


Debutnya, In This Song, berisi semangat yang kuat dalam menjalani kehidupan. Dalam melakoni hidup, lakukan sepenuh hati dan sepenuh jiwa. Di usia 18 tahun ia mempunyai album lagunya sendiri dengan hits Pyramid, lagu yang menurutku sangat bagus.


Jalan hidupnya pun berubah total, ia terkenal di dunia. Videonya di youtube ditonton oleh jutaan orang. Dia juga berbagi panggung dengan banyak artis kaliber dunia, kesempatan yang benar-benar sangat didambakan oleh banyak penyanyi. Dia menjadi idola.
 
Tentang ibunya, Charice mengatakan ia adalah sumber semangatnya. Alasannya untuk bekerja keras. Ia mengatakan, pilihan terjun ke dunia tarik suara awalnya adalah agar bisa membantu ibunya membeli makan. Tapi, ia tak hanya memberikan makan. Selain memberikan rasa bangga bagi orangtuanya yang selalu tampak ikut di hampir semua show Charice, gadis Filipina itu juga memebelikan mobil dan rumah kepada sang ibu. Sesuatu yang tentunya sudah lama jadi mimpi mereka berdua.


Lalu apa yang membuat dia sangat tangguh? Dalam satu show Oprah tahun 2010, Charice mengatakan gurunya David Foster memberikan petuah yang sangat ia kenang. Pelajaran paling berharga dari sang hit maker adalah ketika mengajarkannya untuk jadi yang terbaik, tak hanya sekedar baik. “IT HAS TO BE GREAT, NOT GOOD”


Dia mengaplikasikannya dalam hidupnya, terutama dalam karirnya. Ia melatih diri dan menyanyikan 200 lagu dalam seminggu. Charice benar-benar mengasah diri, hingga jadi yang terbaik. Dalam empat tahun perjalanan karirnya sejak “ditemukan” Oprah, Charice tumbuh semakin luar biasa.


Perjalanan hidup masih panjang, masih banyak tantangan di depan. Setiap hari kita akan melalui jalan dan jembatan yang berbeda untuk mencapai impian kita. Hari ini Charice, dan tentunya petuah dari sang hitmaker, menularkan semangat yang sama bagiku.


Kita dituntut untuk belajar, memperbaiki diri dari tiap kesalahan sehingga menjadi lebih baik, lebih baik, dan lebih baik lagi hingga jadi yang terbaik. Apapun jalan hidup yang kita pilih, jadilah yang terbaik.

Salam.

P. S I Love You






P. S I Love You!!!! *that's it