Selasa, 03 Juli 2012

Taman Kota Pun Jadi Saksi Kemesraan

Jumat siang itu, matahari masih berpijar galak di langit Jakarta. Sepasang remaja itu duduk berdua di bangku taman Ayodia Barito, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di balik rindangnya pohon, mereka bersantai sambil mengunyah cemilan. Lalu di arah pukul 12, sepasang muda-mudi duduk merapat di lantai sambil menyandarkan punggung ke sebuah dinding.

Si wanita yang mengenakan celana pendek terlihat manyun sambil memainkan handphonenya. Sementara pria di sampingnya tampak sedang mengajak bicara. Sesekali ia mencolek pinggang sambil melirik mesra kepada wanita. Tangan kanannya bergerak menyibakkan rambut pendek si wanita. Tak lupa ia membelai wajah si wanita dengan tatapan menggoda sambil tersenyum.

Hanya berselang tiga meter di depan mereka, ada juga yang tampak berduaan. Dari belakang, tampak seorang remaja wanita berambut sebahu merebahkan kepalanya di dada orang yang berpotongan rambut pendek di depannya. Tangan orang yang berambut pendek merangkul pundaknya sambil mengusap rambut si wanita.

Jika diperhatikan dari jauh, mereka selaiknya sepasang kekasih. Namun, ketika saya mencoba melihat lebih dekat, ternyata keduanya adalah wanita. Hanya saja, wanita berambut panjang yang tampak sedang murung selalu menyembunyikan wajahnya dan menunduk di hadapan wanita berambut pendek.

Selang sejam, pasangan-pasangan itu berlalu. Berganti lagi dengan beberapa pasangan lain. Mereka duduk rapat di tepi kolam air mancur. Sesekali si wanita menyenderkan kepala di bahu pria yang berjaket hitam.

Salah satu di antara mereka, Della Amelia, 19, mahasiswi di Politeknik Departemen Kesehatan mengakui memang banyak yang kerap memadu kasih di taman tersebut. Meski mengatakan tidak berstatus pacaran, wanita yang mengenakan jilbab biru itu mengaku sangat sering datang ke taman bersama temannya, Ardiansyah, 22 sejak saling mengenal empat tahun lalu.

Belakangan keduanya hanya “bertandang” ke taman saat akhir pekan saja. Layaknya pasangan lain, sesekali mereka juga suka makan dan nonton di bioskop. Ketika ditanya aktivitas yang pernah dilakoninya saat di bioskop, dengan jujur Ardiansyah mengaku pernah berbuat “nakal”. “Cipok-cipokan pernah, ya memeluk dan mencium juga, kalau ML (Hubungan seksual) alhamdullilah belum,” kata dia sambil tersenyum.

Della menuturkan, salah satu teman dekatnya, N, yang melakukan gaya pacaran berisiko. Pada tahun lalu, siswi SMA di bilangan Jakarta Kota itu terancam tidak bisa menamatkan sekolah karena hamil di luar nikah. “Memang gaya pacarannya juga sudah parah banget, di tempat umum jalannya mesra-mesraan, ciuman, makanya saya enggak aneh kalau dia jadi hamil.”

Masih kata Della, temannya juga sering dibawa lelaki ke rumahnya saat lagi kosong. “Ayah ibu si cowok kerja dan kakaknya sudah menikah dan tinggal terpisah, saat rumah sepi, mereka main ke sana.” Saat menjelang ujian akhir, Della mengatakan usia kehamilan N sudah empat bulan, namun hanya diketahui oleh teman terdekat dan segelintir guru saja.

Kehamilan di luar perencanaan itu pun tetap dipertahankan. “Karena sudah dianggap darah daging sendiri dan kalau aborsi dia juga ngerti resikonya gede,” kata Della. N diupayakan agar tetap bisa menyelesaikan sekolah dan langsung menikah sepekan usai UAS. “Pas cerita dia mengatakan sambil menangis dan menyesal karena awalnya dia ingin kuliah.”

***

Remaja Indonesia ternyata tak sedikit yang melakukan hubungan seksual sebelum nikah. Tahun lalu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional pernah memotret gaya pacaran dan perilaku seksual remaja Indonesia lewat Survei Indikator Kinerja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.

Rata-rata usia saat pacaran pertama kali ternyata tak beda jauh antara perempuan dan laki-laki yakni pada saat berumur 15 tahun. Dari 14.681 responden berusia 10 – 24 tahun, ditemukan 21 persen wanita yang sudah pacaran sebelum 15 tahun. Jumlah itu sedikit lebih banyak daripada laki-laki yang pacaran sebelum kelas 3 SMP yakni 18 persen.

Saat pacaran, remaja yang ciuman bibir yakni 32 persen. Hanya ada 11 persen yang tak sebatas ciuman tapi juga meraba/merangsang bagian tubuh yang sensitif (petting). Aktivitas yang paling banyak dilakukan remaja saat pacaran yakni pegangan tangan.

Sebanyak lima persen lelaki dan perempuan yang berpacaran mengaku telah melakukan hubungan seksual. Dari penelitian itu ditemukan pada umumnya, rata-rata usia saat melakukan hubungan seksual pertama kali adalah umur 18, 1 tahun. Persentase yang melakukan pada usia 15-17 tahun hanya ada 26 persen.

Saat melakukan hubungan seks sebelum menikah, hampir setengah dari 568 remaja mengaku tidak pakai alat kontrasepsi. Sebanyak 34 persen remaja memakai kondom dan 15 persen mencegah kehamilan lewat praktik sanggama terputus.

Pacar dipilih oleh 90 persen remaja sebagai pasangan seksual, lalu 6 persen melakukannya dengan teman dan 3 persen lainnya bersama penjaja seks komersial. Anehnya, ketika ditanya tentang pendapatnya terkait hubungan seksual sebelum menikah, lebih dari 90 persen pria dan wanita mengatakan tidak setuju. 

*****

3 komentar: