Selasa, 26 Juni 2012

Adakah Kau Nyata Atau Fatamorgana

-->
Tak hanya lidah, hati dan perasaan itu enggak bisa dibohongi.
Aku kerap bertanya kenapa kau menjauh?

Di satu sisi aku ingin melupakan..
Merelakan saja ketidakjelasanmu.
Kupikir aku telah bisa.
Hampir dua bulan sudah.
Terasa hambar.

Tapi aku selalu memulainya lagi.
Setiap kali merasa rindu aku memandangmu.
Aku memimpikanmu.
Tapi bahkan di dalam mimpi pun kau menjauh.

Lalu kini, ada yang mendekat.
Tapi pintu itu telah terkunci rapat.
Susah membuka hati jika sudah ada kau yang menghuninya.

Aku menunggu semua membaik.
Berharap pada dongeng-dongeng bahwa kelak kau akan melihatku.

Tapi saat kumulai lagi tadi, semua semakin hambar.
Rasa iu telah menguap, jauh.
Berganti jadi perih.
Perih yang dalam, yang kusimpan sendiri.

Aku berharap kau akan hangat.
Tapi tidak.
Kau malah semakin membuktikan bahwa mereka benar.

Harusnya aku tidak perlu ragu lagi.
Harusnya aku melupakanmu saja.
Kau hanya fatamorgana, kan?

Kau tak nyata walau kau ada.
Kenapa kau menyandera hatiku??

Jakarta, di sela-sela deadline.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar