Sabtu, 13 Februari 2016

Aku Ingin Jadi Pembaca yang Rakus



Aku berharap sekali bisa menjadi pembaca yang dengan rakus melahap segala macam literatur. Hari-hari terakhir, aku berusaha kembali menanamkan kebiasaan lama. Kebiasaan membawa buku dalam tas dan sebisa mungkin membukanya, kapanpun ada waktu.

Saat-saat menunggu di halte bus, dalam perjalanan, di kamar kos, di kamar mandi. Dulu kebiasaan baik itu sempat kulakoni. Saat masih bekerja di Medan. Dengan pola pekerjaan di perusahaan swasta yang rutinitasnya sudah terpola, aku bisa menyelipkan waktu membaca saat di angkot. Kemudian di jam-jam tertentu saat klien sedang sepi, aku mengeluarkan buku, koran, majalah atau apapun yang terjangkau mata dan tangan.

Semakin banyak membaca, semakin banyak yang tidak aku pahami. Saat itu, aku dan temanku, Ingrid suka membahas buku yang baru kami baca. Cuma sekedar saling sharing poin2 yang kami rasa menarik. 

Dulu, semakin banyak membaca, aku juga menjadi semakin rakus membeli buku. Berhubung tempat kerjaku saat itu ada di mal terbesar di Medan (ketika itu), kami selalu tahu jika ada promo buku murah. Tak sungkan kami mengobrak-abrik buku obral di dalam rak.

Maklum, dengan gaji yang sangat terbatas waktu itu, kami akan lebih bergembira setiap kali ada obral. Dengan Rp100.000 – Rp200.000, kami sudah bisa membawa pulang banyak buku. Begitulah, sampai-sampai aku menyadari kecepatanku membaca buku ternyata kalah dengan kecepatanku membeli buku. (ini jelas tak pantas ditiru)

Sekarang, aku merindukan kembali ke masa-masa tersebut. Oh, bukan. Maksudku, merindukan diriku yang dulu yang tahan membaca dalam berbagai kondisi.

Sekarang, kau taulah. Sejak zaman gadget yang seperti magnet dan menempel hampir 25 jam sehari (oke, ini berlebihan), cukup sulit untuk meluangkan waktu membaca (ada yang setuju?). Tapi tidak ada yang mustahil. Pasti bisa. Apalagi, entah kenapa, sinyal di kosku akhir-akhir ini tidak karuan sehingga hpku menjadi semakin jarang connected ke internet. Ya ini ada untungnya juga. Syukurlah. Ini seperti mendukung keinginanku untuk lebih mengalihkan perhatian dari hp ke buku bacaan.

Aku ingin menjadi pembaca yang rakus. Rakus di sini maksudku bukan rakus dalam membeli (maklumlah, kondisi isi kantongku masih kembang kempis dengan sejuta rencana di kepala harus pintar-pintar membaginya). Yang kumaksud, yaitu tadi, melahap bacaan dari berbagai jenis aliran, dari berbagai bidang, dari berbagai zaman.

Aku sudah memasang target berapa buku yang harus kuhabiskan tahun 2016 ini. Sudah kucatat pula buku apa yang harus ku buru ketika memiliki uang sisa. Semoga saja sedikit demi sedikit target tersebut bisa tercapai. 

Kenapa harus menjadi pembaca yang rakus? Karena aku merasa belakangan menjadi semakin bodoh. Semakin unmotivated. Semakin kurang bergairah dan seperti tak punya arah. Nah, dengan sedikit memulai kembali membaca beberapa buku, aku dapat merasa semangatku perlahan –lahan mulai bangkit lagi. Kalian setuju kan, setiap selesai membaca rasa-rasanya level semengat kita akan bertambah. Semoga dengan semakin rakus membaca, pikiranku dapat kian tercerahkan. 

Soal bagaimana buahnya nanti, ya kita lihat saja. Tentunya akupun berharap ada buah dalam karya nyata. Kata orang, ada korelasi yang baik antara membaca dengan menulis. Semoga saja begitu nanti. Kalau sudah terealisasi, akan kusampaikan padamu nanti, di kemudian hari. 

Konsekuensi dari keinginanku ini, aku pasti akan lebih banyak menyendiri lagi. Mungkin tak akan terlalu sering nongkrong bareng lagi. Atau ngobrol ngalor ngidul lagi. Tak apalah. Toh aku sudah terbiasa (dan sudah terlalu lama) sendiri. (Eh, ini bagian akhirnya kok kayak lagu yaa) hahahaha.
 
Selamat Bermalam Minggu.


Percayalah, ini hanya akting.. hehehe.. (Foto by: Femi Diah)

2 komentar:

  1. Mari kita coba lakukan kembali Inge. Ku lihat kau sedang mencoba menyediakan waktu kembali untuk membaca. Karena kita berjauhan, tulislah ya entah di IG, FB atau blog dan tautkan ke akuu. :D

    BalasHapus