Minggu, 09 Februari 2014

Malam Tragis Mahasiswi di Sudut New Delhi


Sejak pemerkosaan dan pembunuhan brutal di dalam bus yang tengah melaju, tingkat pemerkosaan yang terungkap mulai menjamur di India. Tiap 20 menit, satu perempuan diperkosa

Pengadilan di Delhi Selatan, India, riuh. Palu hakim diketok, empat pria dihukum mati pada 10 September lalu. Mereka terbukti memerkosa, membunuh dan menghilangkan bukti. Tapi demontran yang sudah terlanjur sangat marah, tak puas. 

Mereka menuntut pelaku dihukum gantung. Begitu juga ayah Nirbhaya, perempuan yang jadi korban perkosaan. “Kami akan mendapatkan keadilan hanya jika semua terdakwa lenyap dari muka bumi,” seru Badri Singh.

Pengacara terdakwa mengajukan banding. Tapi hakim menolak dengan alasan kasus perkosaan brutal itu telah mengejutkan hati nurani publik India. “Pengadilan tidak dapat menutup mata,” Hakim Yogesh Khanna angkat suara ketika membacakan vonis.

Tiga hari setelahnya divonis, Mukesh Singh, Vinay Sharma, Akshay Thakur dan Pawan Gupta dihukum gantung. Keempatnya, bersama dua orang lainnya, beramai-ramai memerkosa dan membunuh mahasiswi di sebuah bus yang tengah melaju di Delhi Selatan. 

“Kami telah menunggu dengan nafas tertahan, kini kami lega,” kata ibunda korban dengan ekspresi puas. Hadirin dan demontran pun bertepuk tangan.....

**
Malam sudah larut ketika sebuah mobil van ukuran sedang tiba-tiba berhenti tak jauh dari jalan layang di Munirka, New Delhi, India. Nirbhaya, 23 tahun, dan teman lelakinya, Awindra Pandey dilempar dari bus. Keduanya tidak sadarkan diri. Seluruh harta benda mereka juga ludes dipreteli dan mereka ditelanjangi. 

Kondisi Nirbhaya dan rekannya sangat mengenaskan. Seluruh tubuh mereka penuh luka dan banyak bekas gigitan. Mahasiswi kedokteran yang sedang magang fisiologi itu diserang secara brutal. Ketika masih di dalam bus yang tengah melaju, enam orang pria bergantian menyerang dan memerkosanya.

Tubuh penuh luka mahasiswi kedokteran itu dan rekannya yang seorang lulusan fakultas teknik, ditemukan oleh seseorang yang kebetulan melintas. Polisi langsung ditelepon. KEduanya dilarikan ke rumah sakit.

Nirbhaya berarti ‘Jiwa Pemberani’. Nama itu bukanlah nama sebenarnya sebab di India haram hukumnya menyebutkan nama korban perkosaan kecuali atas seizin keluarga.  Itu adalah nama alias untuk menyebut Jyoti Singh, yang menjadi korban kebrutalan yang di luar batas imajinasi manusia pada 16 Desember 2012 lalu.

Sekitar dua jam sebelum ditemukan bersimbah darah, Nirbhaya dan teman lelakinya yang bekerja di sebuah perusahaan swasta baru saja menonton film Life of Pi di bioskop di mall. Mereka menunggu kendaraan umum untuk pulang ke Dwarka, kota satelit di sudut barat daya Delhi.

Karena tak lagi angkutan, mereka pun menyarter sebuah bus putih yang kebetulan berhenti di pinggir jalan. Memang bus itu seharusnya tidak beroperasi pada Ahad malam itu karena sedang dalam perbaikan. Tapi sang sopir memastikan perjalanan yang dituju searah dengan kota tujuan Nirbhaya dan Awindra.

Kejanggalan mulai dirasakan ketika bus melaju di rute yang tidak seharusnya dan pintunya pun ditutup. Di dalam bus ada enam orang pria, termasuk sopir. Belakangan terungkap mereka saat itu sedang mabuk. Kengerian itu pun terjadi.

Mereka terlebih dulu menghajar Awindra dan memukul kepalanya dengan batangan besi sampai ia pingsan. Jyoti juga sempat menghubungi polisi namun ponselnya dirampas. Kemudian keenamnya bergantian memperkosa Nirbhaya di bagian belakang bus. Dia terus bertahan, ia meronta dan menggigit pelaku. Namun ia tak kuat melawan hingga akhirnya tak sadarkan diri. 

Salah satu pelaku juga merusak kemaluan, rahim dan ususnya dengan cara memasukkan batangan besi panjang. Besi berkarat yang biasanya disebut kunci L itu lalu dicabut keras – keras hingga ususnya terburai. Luka parah itu yang membuatnya tidak tertolong.

Setelah kritis dan dioperasi berkali-kali, Jyoti meninggal 13 hari kemudian di sebuah rumah sakit di Singapura. “Kejadian itu sungguh brutal, hewan pun tak akan melakukan hal itu,” kata Awindra ketika diwawancara media, beberapa hari setelah kematian Jyoti.
**

Polisi mengejar pemerkosa Jyoti dan rekannya, yang sudah keburu menghilangkan jejak. Bermodalkan rekaman cctv, ciri-ciri dan tulisan di bus pun disebarluaskan. Akhirnya terkuak, bus putih itu disewa salah satu sekolah swasta dan dikemudikan Ram Singh. Dalam 24 jam, dia dan lima pelaku dibekuk. 

Pemimpin kejahatan berencana itu adalah Ram Singh. Dia dibantu abangnya, Mukesh Singh yang tinggal di Ravidas, area kumuh di Delhi Selatan. Pelaku lainnya adalah temannya yang antara lain bekerja sebagai asisten trainer di gym, ada juga yang pengangguran, dan ada remaja usia 17 tahun yang konon baru pertama kali bertemu hari itu.

Empat pria dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung sepuluh bulan kemudian. Namun Ram Singh lebih dulu ditemukan mati gantung diri di dalam sel penjara pada Maret. Sedangkan Uttar, pelaku yang bertindak paling sadis hanya dihukum 3 tahun penjara, dengan alasan karena masih di bawah umur.

*WarungBuncit.
*Telah dimuat di Detik.com
 
Sumber: Wikipedia, DW, The Hindu, Times of India, Huffingtonpost


Tidak ada komentar:

Posting Komentar