Rabu, 06 November 2013

Resensi Bliss: Keajaiban Sihir dalam Adonan Roti


Judul: Bliss (The Bliss Bakery Trilogy #1)
Pengarang: Kathryn Littewood
Penerjemah: Nadia Mirzha
Penerbit: Mizan Fantasi 
Tahun: Februari 2013 (cetakan kedua)
Tebal: 308 halaman.

Kota kecil itu namanya Calamity Falls, terletak di salah satu sudut Oklahoma. Penduduknya cukup banyak, tapi tak terlalu ramai. Hanya sekitar ribuan saja. Namun semuanya hidup saling mengenal satu sama lain. Di salah satu sisi jalan berdirilah toko roti Follow Yoir Bliss yang sangat fenomenal, milik keluarga Rose.

Kuenya tenar sampai ke seisi kota, bahkan sampai ke daerah tetangga. Maklum, selain karena rasanya yang lezat, kue-kue itu juga disukai karena konon berdaya magis. Misalnya, orang gendut yang terperangkap di sumur tiba-tiba bisa menjadi seringan awan setelah makan kuenya.

Anak kecil yang hampir mati tersambar petir pun tiba-tiba sembuh setelah mengunyah macaroon buatan ibu Rose. Belum lagi Croissant Almod-nya bisa menyembuhkan demam pilek, lalu cheesecake labu yang bikin bocah sembuh dari flu babi.

Hanya ada satu kata, ajaib. Maka muncullah gosip-gosip tentang kue keluarga Rose. Dan gosip itu memang benar. Keluarganya yang bernama belakang Bliss itu adalah keturunan pembuat roti ajaib. Semua keajaiban itu diwariskan dari buyutnya lewat buku resep Bliss Cookery Booke. Keistimewaan buku itu tentu saja resepnya yang tak biasa.

Untuk membuat adonan kue-kue yang lezat itu, selain bahan umum seperti telor, tepung, gula, coklat juga ditambah sejumput sihir. Rosemary melihat sendiri ibunya mengaduk halilintar dalam adonan kuenya. Selain itu masih ada bahan-bahan tak lazim lainnya seperti nyanyian burung bul-bul di Jerman, ekor awan, halilintar, air liur gajah, nafas orang yang tak pernah berbohong.

Tapi orangtuanya meminta Rose merahasiakan tentang sihir itu. Mereka juga dilarang untuk mencoba-coba. Hanya ayah dan ibunya yang bisa memegang buku itu, sehingga Rose dan saudaranya jadi makin penasaran.
Suatu ketika, ibu dan ayah pergi selama seminggu. Seorang tamu tak diundang datang dan mengubah semuanya. Rose dan tiga saudaranya memutuskan bereksperimen dengan beberapa resep. Kue-kue enak bercampur sihir ciptaan Rosemary dan saudaranya pun jadi biang masalah ke seantero kota.

Kisah tentang kue, sihir, dan petualangan khas remaja ini dengan menarik disusun Kathryn Littlewood menjadi novel yang seru. Seperti pembuat roti, dia meramu cerita dengan karakter-karakter kuat, alur yang teratur namun penuh kejutan.

Hampir tak ada rasa bosan. Sebaliknya, pengisahannya seakan menyeret pembaca ke petualangan dunia anak remaja yang jenaka dan terkadang menegangkan. Ada banyak kejutan dan humor yang bisa dinikmati sambil membayangkan kue-kue nan lezat itu. Selain  menghibur novel ini juga sarat makna yang menekankan nilai kekeluargaan. Pas untuk bacaan anak-anak remaja (memperkaya fantasi) tapi juga enggak tabu untuk dibaca orang dewasa.

Ohya, menurutku penerjemahnya Nadia Mirzha juga patut dipuji. Novel setebal 308 halaman ini tentu bisa dinikmati karena dia piawai memilihkan kata-kata sehingga tak terasa janggal dan kaku. Menarik.

Warung Buncit, 6 November 2013
*
Bliss, buku pertama dari The Bliss Bakery Trilogy ini sudah saya ‘culik’ dari rak buku teman saya, Sukma, beberapa hari lalu. Namun baru dini hari kemarin sempatkan untuk membacanya. Dan, begitu lembaran pertama dibuka, sulit untuk berhenti membuka lembaran-lembaran berikutnya. Saya larut dalam petualangan seru Rose (padahal biasanya tak suka yang berbau sihir-sihir).

Catatan: Tidak disarankan membacanya saat lapar, bisa membuatmu kalap saat nanti melihat kue di toko sebelah. :)

2 komentar:

  1. aq doyan nih kayanya bukunya.. pinjem donkkk ^0^

    BalasHapus
  2. iyaa sayang.. hahaha. aku juga minjam.. si Rivai katanya sudah membeli tuh say, bsa kita pinjam. hahahaha ^^

    BalasHapus